Friday, October 22, 2010

Gaji Papa Berapa?


Gaji Papa Berapa .. ?


            Seperti biasa Andrew, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul o9:oo malam…… tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya dia sudah menunggu cukup lama. “kok, belum tidur ?”, sapa Andrew sambil mencium anaknya. Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang papa menuju ruang keluarga, Sarah berkata, “aku menunggu papa pulang, sebab aku mau Tanya berapasih gaji papa ?”, Andrew pun menjawab, “lho, tumben, kok nanya gaji papa ? mau minta uang lagi ya?”, “Ah..engga. Cuma pengen tau aja”, ucap sarah singkat.
            oke…. Kamu boleh hitung sendiri, setiap hari papa bekerja sekitar 10 jam dan di bayar Rp.4oo.ooo,- setiap bulan rata-rata di hitung 22 hari kerja, sabtu minggu libur, kadang sabtu papa lembur. Jadi gaji papa dalam satu bulan berapa … hayo…?”, Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara papanya melepas sepatu dan menyalakan Tv. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk mengganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya, “kalau satu hari papa di bayar Rp.4oo.ooo,- untuk 1o jam, berarti satu jam nya papa di gaji Rp.4o.ooo,- dong ?”, katanya. “wah…pintar kamu …sudah, sekarang cuci kaki, tidur…”, perintah Andrew. Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan papanya berganti pakaian, Sarah kembali bertanya, “papa, aku boleh pinjam uang Rp.5.ooo,- engga ?”. jawab andrew  sudah …….ngga usah macam-macam lagi, buat apa minta uang malam-malam begini ? papa capek, dan mau mandi dulu, tidurlah….”, “ tapi papa …..”, kesabaran Andrew pun habis. “papa bilang tidur!!” hardiknya mengejutkan Sarah. Sarah pun berbalik menuju kamar nya. Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah dikamarnya. Anak kesanyangannya itu belum tidur, Andrew mendapati Sarah terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp.15.ooo,- di tangannya.
            Sambil berbaring dan mengelus kepala Sarah, Andrew berkata, “maafkan papa….papa sayang sama Sarah, tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? kalau mau beli mainan, besok kan bisa ….jangan kan Rp.5.ooo,- lebih dari itupun papa kasih”, jawab Andrew. “papa aku engga minta uang, aku hanya meminjamnya, nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”. Isak Sarah. “iiah iiah ….tapi untuk apa .. ?” Tanya Andrew lembut. “aku menunggu papa dari jam o8:oo. Aku mau ajak papa main ular tangga. 3o menit aja, tapi mama sering bilang kalau waktu papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu papa, aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.ooo,- tapi karena papa bilang satu jam papa dibayar Rp 4o.ooo,- maka se tengah jamnya aku harus ganti Rp.2o.ooo,-. Tapi uang tabunganku kurang Rp.5.ooo,- makanya aku mau pinjam dari papa” kata Sarah polos.
            Andrew pun terdiam, ia kehilangan kata-kata. Di peluknya Sarah erat-erat dengan perasaan haru, dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk MEMBELI kebahagiaan anaknya.

No comments:

Post a Comment