Datanglah Dengan Seadanya ….
Ku menggeleng-gelengkan kepalaku dalam ketidak percayaan. Tidak mungkin ini tempatnya. Sebenarnya, tidak mungkin aku di terima disini. Aku sudah diberi undangan beberapa kali, oleh beberapa orang yang berbeda dan baru akhirnya memutuskan untuk melihat tempatnya seperti apasih. Tapi, tidak mungkin ini tempatnya. Dengan cepat, aku melihat pada undangan yang ada pada genggamanku. Aku memeriksa dengan teliti kata-katanya. ” Datanglah sebagaimana adanya kamu. Tidak perlu ditutupi.” Dan menemukan lokasinya.
Ya … aku berada di tempat yang benar. Aku mengintip lewat jendelanya sekali lagi dan melihat sebuah ruangan yang penuh dengan orang-orang yang wajahnya terpancar sukacita. Semuanya berpakaian rapi, diperindah dengan pakaian bagus yang terlihat bersih seperti kalau mereka makan di restoran bagus. Dengan perasaan malu, aku memandang pada pakaianku yang buruk dan compang camping, penuh dengan noda. Aku kotor, bahkan menjijikan.
Bau yang busuk ada padaku dan aku tidak dapat membuang kotoran yang melekat pada tubuhku. Ketika aku akan berputar meninggalkan tempat itu, kata-kata dari undangan tersebut seakan meloncat keluar, “ Datanglah sebagaimana kamu adanya. Tidak perlu ditutupi. “
Aku memutuskan untuk mencobanya. Dengan mengerahkan semua keberanianku, aku membuka pintu restoran dan berjalan kearah laki-laki yang berdiri di belakang panggung.
“ Nama Anda Tuan ??? “ ia bertanya kepadaku dengan senyuman. “ Daniel F. Renken. “ ,bergumam tanpa berani melihat keatas. Aku memasukkan tanganku kekantungku dalam-dalam, berharap untuk dapat menyembunyikan noda-nodanya. Ia sepertinya tidak menyadari kotoran yang berusaha aku sembunyikan dan ia melanjutkan.” Baik, Tuan. Ada Sebuah meja sudah dipesan atas nama anda. Anda mau duduk ?? “ Aku tidak percaya akan apa yang aku dengar!! Aku tersenyum dan berkata “ Ya Tentu saja !.” Ia mengantarku kesebuah meja dan cukup yakin ada plakat dengan namaku tertera dengan tulisan tebal berwarna merah tua.
Ketika aku membaca menu-menunya, aku melihat berbagai macam hal-hal yang menyenangkan tertera disana. Hal-hal tersebut seperti “ Damai “, “ Sukacita “, “ Berkat “, “ Kepercayaan Diri “,” Keyakinan ”,” Pengharapan ”,” Cinta Kasih ”,” Kesetiaan ”, dan ” Pengampunan ”.
Aku sadar bahwa ini bukan restoran yang biasa!! Aku mengembalikan menunya kedepan untuk melihat tempat dimana aku berada. “Kemurahan Tuhan” adalah nama tempat ini.
Laki-laki tadi kembali dan berkata, ”Aku merekomendasikan sajian special hari ini. dengan memilih menu special hari ini. anda berhak untuk mendapatkan semua yang ada di menu ini.”
Kamu pasti bercanda ! pikirku dalam hati. Maksudmu, aku bisa mendapatkan SEMUA yang ada di menu ini ?
Kamu pasti bercanda ! pikirku dalam hati. Maksudmu, aku bisa mendapatkan SEMUA yang ada di menu ini ?
“Apa menu special hari ini?” Aku bertanya dengan penuh kegembiraan. ”Keselamatan”. Jawabnya. “ Aku Ambil. “ jawabku spontan. Kemudian, secepat aku membuat keputusan itu, kegembiraan meninggalkan tubuhku. Sakid dan penderitaan merenggut lewat perutku dan air mata memenuhi mataku. Dengan menangis tersedu sedan, aku berkata “ Tuan, Lihatlah diriku. Aku ini kotor dan hina, aku tidak bersih dan berharga. Aku ingin mendapatkan semua ini, tapi aku tidak dapat membelinya.”
Dengan berani laki-laki itu tersenyum lagi. “Tuan, Anda sudah dibayar oleh laki-laki disebelah sana.” Katanya sambil manunjuk pintu masuk ruangan.”Namanya Yesus”. Aku berbalik, aku melihat seorang laki-laki yang kehadirannya membuat terang seluruh ruangan itu. Aku melangkah maju kearah laki-laki itu dan dengan suara gemetar aku berbisik.” Tuan, Aku akan mencuci piring-piring atau membersihkan lantai atau mengeluarkan sampah. Aku akan melakukan apapun yang bisa aku lakukan untuk membayar kembali atas semua ini.”
Ia membuka tangannya dan berkata dengan senyuman, ”Anakku, semuanya ini akan menjadi milikmu, cukup hanya datang kepadaKu. Mintalah padaku untuk membersihkanmu dan Aku akan melakukannya. Mintalah padaKu untuk membuang Noda-noda itu dan itu terlaksana. Mintalah padaKu untuk mengijinkamu makan di mejaKu dan kamu akan makan. Ingat, meja ini di pesan atas namamu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah MENERIMA pemberian yang sudah Aku tawarkan padamu.”
Dengan kagum dan takjub, aku terjatuh dikakiNya dan berkata, “ Tolong,…Yesus. Tolong bersihkan hidupku. Tolong ubahkan aku, ijinkan aku duduk di mejaMudan berikan padaku sebuah hidup yang baru. “ Dengan segera aku mendengar, “ Sudah Terlaksana. “ Aku melihat pakaian putih menghiasi tubuhku yang sudah bersih. Sesuatu yang aneh dan indah terjadi. Aku merasa seperti baru, seperti beban yang sudah terangkat dan aku mendapatkan diriku duduk di mejaNya.
“Menu special hari ini sudah di pesan.” Kata Tuhan kepada ku.”Keselamatan Menjadi Milikmu.” Kami duduk dan bercakap-cakap untuk beberapa waktu lamanya dan aku sangat menikmati waktu yang kuluangkan bersamaNya. Ia berkata kepadaku dan kepada semua orang, bahwa Ia ingin aku kembali sesering aku ingin bantuan lain dari Tuhan. Dengan jelas Ia ingin aku meluangkan waktuku sebanyak mungkin denganNya.
Ketika waktu sudah dekat bagiku untuk kembali ke ‘dunia nyata’, Ia berbisik padaku dengan lembut, “dan Daniel, AKU MENYERTAIMU SELALU.” Dan kemudian, Ia berkata sesuatu yang tidak akan aku lupakan. Ia berkata.” Anakku, lihatkah kamu beberapa meja yang kosong diseluruh ruangan ini ? “,” Ya,..Tuhan. Aku melihatnya. Apa artinya ? “ jawabku. “ Ini Adalah meja-meja yang sudah di pesan, tapi tiap-tiap individu yang namanya tertera di tiap plakat ini, belum menerima undangan untuk makan. Maukah kamu membagikan undangan-undangan ini untuk mereka yang belum bergabung dengan kita ? “ Tanya Yesus. “ Tentu Saja “ Jawabku dengan kegembiraan dan memungut undangan tersebut. “ Pergilah keseluruh bangsa,” Ia berkata ketika aku pergi meninggalkan restoran tersebut.
Aku berjalan masuk ke “ Kemurahan Tuhan “ dalam keadaan kotor dan lapar. Ternoda oleh dosa Asalku bagai kain tua yang kotor. Dan Yesus membersihkanku. Aku berjalan keluar seperti orang yang baru … berbaju putih, seperti Dia. Dan, aku akan menepati janjiku pada Tuhanku.
Aku akan pergi.
Aku akan menyebar luaskan perkataanNya.
Aku akan memberitakan Injil …
Aku akan membagi-bagikan undanganNya.
Dan aku akan memulainya dari kamu. Pernahkah kamu pergi ke restoran “ Kemurahan Tuhan ? “ , Ada sebuah meja yang di pesan atas namamu, dan inilah undangan untuk mu.
“ DATANGLAH SEBAGAIMANA KAMU ADANYA. TIDAK PERLU DITUTUP-TUTUPI. ”
Aku akan menyebar luaskan perkataanNya.
Aku akan memberitakan Injil …
Aku akan membagi-bagikan undanganNya.
Dan aku akan memulainya dari kamu. Pernahkah kamu pergi ke restoran “ Kemurahan Tuhan ? “ , Ada sebuah meja yang di pesan atas namamu, dan inilah undangan untuk mu.
“ DATANGLAH SEBAGAIMANA KAMU ADANYA. TIDAK PERLU DITUTUP-TUTUPI. ”
No comments:
Post a Comment