Tuesday, October 5, 2010

… Letter from God …


… Letter from God …

Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapatKu atau bersyukur kepadaKu atas sesuatu hal indah yang terjadi dalam hidupmu kemarin, tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk bekerja.

Aku kembali menanti. Saat engkau sedang bersiap-siap, Aku tau akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun.

Kemudian Aku melihat engkau mengerakkan kakimu. Aku berfikir engkau ingin berbicara kepadaKu tetapi engkau berlari ke telephone dan menelephone seorang teman untuk mendengarkan gossip terbaru. Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menantimu dengan sabar sepanjang hari.

Dengan semua kegiatanmu, Aku berfikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu. Sebelum makan siang, Aku melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya engkau tidak menundukan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepadaKu dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya.

Tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapahal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, hanya saja engkau slalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun hanya menikmati acara yang di tampilkan.

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton televisi dan menikmati makananmu tetapi kau tidak berbicara kepadaKu. Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu, Aku telah bersabar lebih lama dari yang engkau sadari.

Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain, Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau ucapan syukur darimu. Baiklah …saat engkau bangun kembali dan kembali. Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan.

No comments:

Post a Comment